Aku tak mengerti apa yang kurasa....
Rindu yang tak pernah... begitu hebatnya..
Aku mencintaimu..
Lebih dari yang kau tau..
Meski
kau tak akan pernah tahu
Aku persembahkan … hidupku untukmu,
Telah kurelakan … hatiku padamu,
Namun kau masih bisu … diam seribu bahasa
Dan hati kecilku bicara …
Chorus:
Baru kusadari …
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk seluruh hatiku …
Yaa.. lagu itu mungkin
yang cocok untukku saat ini. Saat dimana aku benar-benar merindukan dirimu yang
tak pernah bisa kupahami jalan pikiranmu yang rumit itu. Aku tau aku hanya bisa
melihatmu dari jauh dan berbicara seperlunya saja. Mungkin aku selama ini hanya
bersikap biasa-biasa saja dihadapanmu. Tapi ketahuilah dibalik semua itu aku
memendam sebuah rasa yang tak bisa aku tolak untuk ada. Ya.. itu adalah CINTA.
Awalnya aku menganggap
semua ini hanya biasa saja, hanya sebatas TEMAN. Tapi semakin lama semakin
terasa ada sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang aku rasa lebih dari teman. Tetapi
aku mencoba untuk menahan semua rasaku ini dihadapanmu karena aku lebih
menghargai hubungan kita sebagai teman. Dan aku juga menjaga perasaanmu yang
mulai mendekati “si dia” yang jauh lebih sempurna dan berbeda dariku.
Hari itu tiba, hari
dimana kamu telah menyatakan seluruh isi hatimu pada “si dia”. Saat aku
mendengar berita itu aku hanya bisa tersenyum dan mengucapkan selamat kepadamu,
karena aku tau siapa aku dihadapanmu dan apa hakku atasmu. Memang itu semua
terasa menyakitkan, tapi aku hanya bisa berserah dan pasrah pada waktu. Dan juga
aku berharap aku agar dapat menemukan yang lain selain dia..
Dua tahun berlalu sudah..
Jujur, aku masih belum dapat mengubah semua rasa yang terpendam itu. Sempat kuberpikir
mungkin rasa itu sudah terlalu lama ku pendam dan mungkin yang saat ini telah
berdebu ibarat tumpukan buku yang tak terpai dan kemudian terlapisi oleh
tumpukan debu. Walaupun aku telah mencoba berulang kali untuk melupakannya,
bahkan mencoba untuk menhapuskannya dari lubuk hatiku yang terdalam.
Tak ada hujan dan angin
yang aku ketahui.. kini hubunganmu dengan “si dia” sudah berakhir. Seharusnya aku
bahagia karena aku memiliki kesempatan untuk memilikimu. Tapi semua rasa
bahagiaku telah hilang setelah kulihat raut kesedihan yang ada di wajahmu. Baiklah..
Aku mencoba untuk menggantikan raut sedih itu menjadi senyum yang paling indah
yang pernah kulihat dimuka bumi ini.
Berhasil.. Ya memang aku
berhasil mengubahnya.. Tapi.. entah mengapa, ada apa denganmu.. Mengapa kau tak
penah peka terhadap semua perhatian yang telah aku berikan untuk membantumu
untuk menutup luka hatimu itu. Seharusnya kau tau bahwa aku merindukanmu selama
2 TAHUN dan aku menyukaimu. Apa bagimu semua perhatianku itu kurang bisa membuatmu
peka .. Sungguh aku benar-benar tak bisa memahamimu.
Tapi bagian yang paling
tak bisa kumengerti adalah saat dimana justru kau meilih adik kelas yang baru
saja kau kenal baru saja menyapamu. Oh Tuhan.. inginku berteriak ke telinganya
dan mengatakan semua perasaanku yang terpendam selama 2 tahun ini. Waktu yang
tak sedikit untuk memendam semua rasa ini.
Tapi baiklah.. Aku sadar
kini memang cintaku hanya bertepuk sebelah tangan. Memang benar-benar tak ada
tempat untukku dihatimu. Aku menyadari, ternyata penantianku selama 2 tahun ini
untukmu hanyalah sia-sia saja. Lelah yang selama ini kurasakan hanyalah
sia-sia. Harapan dan perasaan yang kurasakan selama ini kini semuanya telah
PUPUS .. :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar