Rabu, 28 Agustus 2013

PUPUS



Aku tak mengerti apa yang kurasa....


Rindu yang tak pernah...  begitu hebatnya..


Aku mencintaimu.. Lebih dari yang kau tau..        


Meski kau tak akan pernah tahu
Aku persembahkan … hidupku untukmu,
Telah kurelakan … hatiku padamu,
Namun kau masih bisu … diam seribu bahasa
Dan hati kecilku bicara …

Chorus:
Baru kusadari …
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk seluruh hatiku …




Yaa.. lagu itu mungkin yang cocok untukku saat ini. Saat dimana aku benar-benar merindukan dirimu yang tak pernah bisa kupahami jalan pikiranmu yang rumit itu. Aku tau aku hanya bisa melihatmu dari jauh dan berbicara seperlunya saja. Mungkin aku selama ini hanya bersikap biasa-biasa saja dihadapanmu. Tapi ketahuilah dibalik semua itu aku memendam sebuah rasa yang tak bisa aku tolak untuk ada. Ya.. itu adalah CINTA.



Awalnya aku menganggap semua ini hanya biasa saja, hanya sebatas TEMAN. Tapi semakin lama semakin terasa ada sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang aku rasa lebih dari teman. Tetapi aku mencoba untuk menahan semua rasaku ini dihadapanmu karena aku lebih menghargai hubungan kita sebagai teman. Dan aku juga menjaga perasaanmu yang mulai mendekati “si dia” yang jauh lebih sempurna dan berbeda dariku.


Hari itu tiba, hari dimana kamu telah menyatakan seluruh isi hatimu pada “si dia”. Saat aku mendengar berita itu aku hanya bisa tersenyum dan mengucapkan selamat kepadamu, karena aku tau siapa aku dihadapanmu dan apa hakku atasmu. Memang itu semua terasa menyakitkan, tapi aku hanya bisa berserah dan pasrah pada waktu. Dan juga aku berharap aku agar dapat menemukan yang lain selain dia..



Dua tahun berlalu sudah.. Jujur, aku masih belum dapat mengubah semua rasa yang terpendam itu. Sempat kuberpikir mungkin rasa itu sudah terlalu lama ku pendam dan mungkin yang saat ini telah berdebu ibarat tumpukan buku yang tak terpai dan kemudian terlapisi oleh tumpukan debu. Walaupun aku telah mencoba berulang kali untuk melupakannya, bahkan mencoba untuk menhapuskannya dari lubuk hatiku yang terdalam.



Tak ada hujan dan angin yang aku ketahui.. kini hubunganmu dengan “si dia” sudah berakhir. Seharusnya aku bahagia karena aku memiliki kesempatan untuk memilikimu. Tapi semua rasa bahagiaku telah hilang setelah kulihat raut kesedihan yang ada di wajahmu. Baiklah.. Aku mencoba untuk menggantikan raut sedih itu menjadi senyum yang paling indah yang pernah kulihat dimuka bumi ini.


Berhasil.. Ya memang aku berhasil mengubahnya.. Tapi.. entah mengapa, ada apa denganmu.. Mengapa kau tak penah peka terhadap semua perhatian yang telah aku berikan untuk membantumu untuk menutup luka hatimu itu. Seharusnya kau tau bahwa aku merindukanmu selama 2 TAHUN dan aku menyukaimu. Apa bagimu semua perhatianku itu kurang bisa membuatmu peka .. Sungguh aku benar-benar tak bisa memahamimu.



Tapi bagian yang paling tak bisa kumengerti adalah saat dimana justru kau meilih adik kelas yang baru saja kau kenal baru saja menyapamu. Oh Tuhan.. inginku berteriak ke telinganya dan mengatakan semua perasaanku yang terpendam selama 2 tahun ini. Waktu yang tak sedikit untuk memendam semua rasa ini.


Tapi baiklah.. Aku sadar kini memang cintaku hanya bertepuk sebelah tangan. Memang benar-benar tak ada tempat untukku dihatimu. Aku menyadari, ternyata penantianku selama 2 tahun ini untukmu hanyalah sia-sia saja. Lelah yang selama ini kurasakan hanyalah sia-sia. Harapan dan perasaan yang kurasakan selama ini kini semuanya telah PUPUS .. :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar